Ziarah Dan Tabur Bunga Makam Tokoh Dan Ulama Wonosobo Sebagai Rangkaian Peringatan Hari Jadi Ke 193 Wonosobo

Sekretariat Daerah Kabupaten Wonosobo 15

WONOSOBO. Ziarah dan tabur bunga ke makam pendiri serta tokoh dan Ulama Wonosobo sebagai rangkaian peringatan hari jadi ke 193 Kabupaten Wonosobo, Rabu 18 Juli. Ada 6 makam yang menjadi peristirahatan terakhir para pendiri Wonosobo, diziarahi oleh Bupati Wakil Bupati beserta segenap unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan jajaran Pejabat di lingkup Pemkab Wonosobo. Menurut Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik, Didik Wibawanto, ke 6 makam tersebut tersebar di beberapa wilayah dan rombongan dibagi menjadi 6 kelompok. Keenam kelompok tersebut, masing-masing berziarah di makam Tumenggung Jogonegoro di Pakuncen, Selomerto, Makam Tumenggung Selomanik di Kaliwiro, dan makam Bupati Mangunkusumo, di Ketinggring, Kecamatan Wonosobo. Tiga makam lainnya, yang juga diziarahi, berturut-turut adalah makam KH Muntaha di Desa Deroduwur, Mojotengah, KH Asmorosufi di Sapuran, dan makam H Abdul Fatah di Desa Tegalgot, Kepil// Sementara, Wakil Bupati Ir Agus Subagiyo, M.Si., saat memimpin ziarah di makam Ki Ageng Wanasaba di Desa Plobangan Kecamatan Selomerto, menjelaskan, bahwa kegiatan ziarah makam tersebut merupakan tradisi tahunan menjelang digelarnya peringatan hari ulang tahun (HUT) Wonosobo. Selain untuk mendoakan arwah para pendiri, ziarah makam tersebut juga dimaksudkan untuk senantiasa mengingatkan generasi penerus, akan keberadaan makam-makam penting bagi wonosobo. Acara ini juga merupakan salah satu wujud penghormatan atas jasa-jasa dan pengorbanan para pendahulu, sebab jika masyarakat menghormati para pendahulunya maka generasi di masa depan juga akan menghormati generasi saat ini. Ziarah juga bisa diambil hikmah, sebagai generasi paling baru yang sedang dipercaya memimpin dan membangun Kabupaten Wonosobo, harus bisa mewujudkan cita-cita para pendahulu dalam membangun Wonosobo agar jauh lebih mulia dan bermartabat melalui cara-cara baru. Sebab generasi sekarang bisa hidup seperti ini karena usaha dan ikhtiar para pendahulu, sama halnya di masa depan, generasi penerus bisa menikmati Wonosobo yang lebih baik karena usaha dan ikhtiar bersama generasi sekarang. Meski demikian, di hadapan puluhan Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah, Camat, Ulama dan Tokoh Masyarakat setempat, Agus yang didampingi Kepala Pengadilan Negeri Wonosobo Sohe, SH., MH.,  meminta agar ziarah ini tidak hanya sebatas jadi kegiatan seremonial semata, melainkan harus benar-benar diresapi maknanya untuk menumbuhkan semangat dan motivasi dalam membangun Kabupaten Wonosobo ke depan. Sementara untuk ziarah Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Setjonegoro, atau yang juga dikenal dengan nama Muhammad Ngarpah dan istrinya, R Ay T Setjonegoro di pemakaman umum Dusun Kauman, Desa Payaman Magelang akan dilaksanakan Kamis 19 Juli besok.


    Tags