Wakil Bupati Tekankan Perlunya Monitoring Evaluasi Gerakan Senja Keluarga
Wakil Bupati Wonosobo, Agus Subagiyo, menekankan perlunya sebuah metode monitoring dan evaluasi pelaksanaan Gerakan Senja Keluarga, agar program moral ini bisa berjalan baik dan tepat sasaran, tidak hanya sekedar retorika saja. Hal ini disampaikan Wabup saat memberikan pengarahan di hadapan Kepala Seksi Kesejahteraan Rakyat dan Sosial Kecamatan, Penyuluh Agama, Organisasi Islam, dan Ketua Pokja I PKK Kecamatan se-Kabupaten Wonosobo, Selasa (17/01) di Pendopo Wakil Bupati. Menurutnya Gerakan Senja Keluarga merupakan program inisiasi Pemerintah Kabupaten Wonosobo, yang sangat bagus untuk membangun keluarga sejahtera. Hal ini didasarkan pada pemikiran, pentingnya kebersamaan dalam sebuah keluarga. Senja Keluarga sendiri merupakan gerakan moral untuk keluarga, agar membiasakan berkumpul dan berkomunikasi dengan seluruh anggota keluarga, antara orang tua, anak dan seluruh anggota keluarga lainnya di waktu senja hari, untuk menciptakan hubungan yang harmonis dalam rumah tangga. Gerakan ini lahir, sebagai jawaban atas banyaknya tantangan dan hambatan keluarga masa kini, khususnya terkait tuntutan hidup. Tuntutan hidup ini, sering memaksa orang tua pergi ke luar rumah untuk bekerja lebih keras, sehingga kebersamaan bersama keluarga terkalahkan. Apalagi menurut Wabup, pesatnya teknologi komunikasi, memberikan dampak yang cukup signifikan bagi tumbuh kembang anak maupun keharmonisan dalam sebuah keluarga. Kehadiran aplikasi dan perangkat teknologi komunikasi, seperti smartphone, menurutnya belum cukup menggantikan keterlibatan emosional antar anggota keluarga. Teknologi komunikasi seperti dua sisi mata pisau, satu sisi memudahkan komunikasi dan jendela informasi tanpa batas, sisi lain menghadirkan jutaan informasi yang bisa merusak akhlak. Untuk itu anak butuh pendampingan yang utuh, baik fisik maupun spiritual dari orangtua untuk memahami segala dinamika kehidupan. Disinilah menurutnya, Gerakan Senja Keluarga hadir, dan punya peran sangat penting, untuk mengembalikan fungsi keluarga, sebagai lembaga pertama dan utama dalam pembinaan kehidupan beragama, sehingga mampu tercipta generasi muda dan masyarakat Wonosobo yang agamis, maju, mandiri dan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai luhur budaya bangsa. Melalui program ini, delapan fungsi keluarga, yang menjadi dasar fundamental pembentukan karakter anak dan lahirnya sebuah keluarga yang harmonis, diyakininya akan mampu terwujud. Baik itu fungsi agama, fungsi sosial, fungsi cinta kasih, fungsi perlindungan, fungsi reproduksi, fungsi pendidikan, fungsi ekonomi, maupun fungsi lingkungan. Dalam tataran implementasi, ditambahkan Wabup, aktivitas yang bisa dilaksanan dalam Gerakan Senja Keluarga ini bisa bermacam-macam. Di lingkungan keluarga, bagi yang muslim, kegiatan bisa diawali dengan mematikan tayangan televisi, Sholat Maghrib berjama’ah, yang mana diutamakan di masjid atau mushola. Setelah berdzikir, diteruskan tadarus dan mengkaji Al-Qur’an, dilanjutkan menuntun anak untuk belajar pelajaran sekolah, maupun untuk belajar pendidikan moral, budi pekerti, serta saling berkomunikasi guna membahas problem keluarga dan lain-lain. Diteruskan dengan Sholat Isya’ dan diakhiri makan bersama sekaligus mengarahkan dan membimbing belajar bagi putra / putrinya Sedang bagi yang non muslim, kegiatan diawali dengan mematikan televisi, dilanjutkan dengan membaca dan mengkaji kitab suci, pendidikan moral budi pekerti, saling berkomunikasi untuk membahas problem keluarga dan lain-lain, diakhiri makan bersama, sekaligus mengarahkan serta membimbing belajar bagi putra putrinya. Mengingat betapa strategisnya Gerakan Senja Keluarga, Wabup sangat mendukung program ini. Mengingat, dengan terbentuknya keluarga yang harmonis, akan sangat mengurangi berbagai macam tindak kekerasan dalam keluarga, juga akan sangat baik untuk anak, mengingat anak adalah aset masa depan bangsa. Salah satu narasumber, K.H.Abdulloh Maksum, menyampaikan bahwa Gerakan Senja Keluarga merupakan gerakan yang sangat mulia, karena gerakan ini memperkuat pondasi sebuah keluarga. Keluarga memegang peranan penting dalam kehidupan, karena setiap manusia tentunya berangkat dari sebuah keluarga. Keluarga adalah tempat dimana pondasi nilai-nilai agama diajarkan oleh kedua orangtua dan anggota keluarga lainnya kepada seorang anak. Adapun peran keluarga dalam Islam antara lain menanamkan ajaran Islam, memberikan rasa tenang, menjaga dari siksa api neraka, menjaga kemuliaan dan wibawa manusia serta melanjutkan keturunan dan memperoleh keberkahan. Sementara Kepala Desa Plobangan, Ismail, yang selama ini berhasil menerapkan Gerakan Senja Keluarga di tengah kehidupan warga masyarakatnya menyampaikan keberhasilan program ini lebih pada kuatnya komitmen tiap warga masyarakat dalam melaksanakan program ini. Kades beserta segenap perangkat serta tokoh agama sebelumnya telah mendeklarasikan ikrar untuk komitmen melaksanakan senja keluarga di Desa Plobangan. Dalam ikrar tersebut, mereka mengajak seluruh warga untuk melaksanakan tiga hal pokok yang tertuang dalam senja keluarga, meliputi kesediaan untuk beribadah, mengkaji, dan memahami kitab suci agama masing-masing, berkumpul dan berkomunikasi dengan sesama anggota keluarga secara berkualitas, serta bagi para orang tua dapat meluangkan waktu untuk memandu belajar putra-putri mereka.
-
Tags