SAMPAH UNTUK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

Sekretariat Daerah Kabupaten Wonosobo 4

WONOSOBO - TPS (Tempat Pembuangan Sampah) bisa bermanfaat dan memiliki nilai tambah ekonomi jika diolah dengan ilmu dan ketrampilan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada serta melalui edukasi untuk menyiapkan sumber daya manusia mumpuni.

Demikian Wawancara bersama Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, S.Ag pada acara Peresmian Tempat Pengolahan Sampah (TPS) Reduce, Reuse, Recycle (3R) Desa Sukoharjo, Rabu (11/10).

TPS3R yang dibangun bersumber dari DAK (Dana Alokasi Khusus) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia yang dialokasikan untuk 1 desa serta berdasar pada anggaran berbasis kinerja. Kedepan Pemerintah Kabupaten Wonosobo melalui Dinas Lingkungan Hidup telah menyiapkan 6 Desa lainnya untuk keberlanjutan program TPS3R.

Sejalan dengan itu, Mas Afif sapaan akrab Bupati Wonosobo menyampaikan, "ini merupakan rintisan, kenapa kami menempatkan disini,  tentu karena kami melihat kinerja dari Bumdes Raharjo Utomo-Desa Sukoharjo yang luar biasa, serta telah mampu memberikan contoh kepada Kami Pemerintah Daerah, menerapkan langkah-langkah konkret dalam upaya penanganan sampah menjadi lebih bermanfaat bagi peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat, salah satunya pengelolaan maggot, itulah yang Saya sebut semua anggaran dengan berbasis kinerja dan ini layak untuk kita support", Ungkapnya.

"Kedepan Saya tidak ingin semua bangunan, begitu juga TPS3R ini kemudian mangkrak, oleh karena itu, harapannya ini terjaga oleh komitmen bersama dan kedepannya akan memiliki daya ungkit serta kebermanfaatan yang baik untuk masyarakat melalui perputaran ekonomi yang dihasilkan dari sebuah sampah". Jelas Mas Afif.

Mudah-mudahan nantinya kami punya kemampuan anggaran yang cukup untuk membangun di wilayah-wilayah lainnya, tapi tentu yang penting adalah bukan membangunnya namun kesiapan sumber dayanya dalam mengelola, dan harapannya sampah ini akan selesai di rumah masing-masing tentunya dengan masyarakat yang teredukasi akan kebermanfaatan nilai dari sebuah sampah, jika belum bisa silahkan di bawa ke TPS3R untuk diolah dan dikembalikan lagi ke rumah dalam bentuk yang bermanfaat, seperti pakan maggot yang kemudian untuk pakan ternak lainnya", Pungkas Mas Afif.

Pada Kesempatan yang sama, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo, Endang Lisdiyaningsih, S.Hut, MM. Mengatakan "Selain disini, Kami memang sudah memiliki TPS3R di Wadaslintang yang sudah berjalan selama 8 tahun, Tieng 8 tahun, Sedayu Sapuran akan berjalan 8 tahun. Ketiganya memang masih butuh di backup teknologi kekinian tetapi keseimbangan antara biaya operasional sudah jalan dan yang sekarang di Sukoharjo ini adalah khusus karena kami ingin ini menjadi model yang kekinian, dan mampu berjalan dengan baik dengan support antara Pemerintah Desa, Tokoh Masyarakat". Ungkapnya.

"Hal yang utama itu Pemerintah Desa harus total, jangan ketika sudah terbangun TPS3R yang mendapat support anggaran dari Pemerintah maupun sumber dana yang lain lalu desa lepas tangan, jangan sampai terjadi karena ketentuannya pembangunan tersebut termasuk pada penyelenggaraan pengelolaan sampah yang berkelanjutan jadi harus ada backup dari Pemerintah Desa baik bentuk anggaran maupun regulasi agar terjaga keberlangsungannya", Pungkas Endang.

Disisi lain, Ketua Bumdes Raharjo Utomo, Sulis mengatakan "Dari Pengembangan pembangunan TPS3R ini kami bermaksud mengubah mindset masyarakat dari membuang sampah menjadi mengolah sampah, TPA menjadi TPS jadi sampah yang masuk itu butuh solusi yang harus di hilangkan atau selesaikan", Ungkapnya

Dengan Mesin yang ada sekarang ini sangat membantu kami dalam mengolah sampah sehingga mampu menjadi barang yang memiliki nilai tambah ekonomi dan menjadi kunci dalam pelestarian lingkungan, lingkungan menjadi bersih tidak berbau dan mampu menjadi tempat penyerapan tenaga kerja yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar", Pungkas Sulis.


Informasi lainnya kunjungi:
https://prokompim.wonosobokab.go.id/


    Tags
  • Protokol Dan Komunikasi Pimpinan