Kapolres dan Ketua DPRD Pantau Pilgub di wilayah Kalikajar, Sapuran, Kepil dan Kalibawang
Kapolres Wonosobo, AKBP Abdul Waras beserta Ketua DPRD Kabupaten Wonosobo, Afif Nurhidayat, didampingi unsur FORKOPIMDA dan beberapa Pimpinan OPD, memantau langsung pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah tahun 2018 di wilayah Kalikajar, Sapuran, Kepil dan Kalibawang, Rabu, 27 Juni. Dari pantauan secara umum, menurut Kapolres, kondisi di wilayah sangat kondusif, masih berjalan sesuai yang direncanakan. Pihaknya sendiri sudah membuat langkah antisipasi dengan mempersiapkan beberapa rencana tindak lanjut, jika ada perubahan situasi. Sampai saat ini, menurut Kapolres, kondisi terpantau aman dan terkendali. Adapun untuk pemetaan titik-titik rawan, pihaknya melakukan secara khusus berdasar pada titik geografi wilayah yang terjauh, seperti di Kecamatan Wadaslintang. Di wilayah tersebut ada personil tambahan untuk membantu menjaga kondusivitas wilayah, yang disistemkan secara zonasi. Untuk pengamanan secara umum, pihaknya mengerahkan 481 personil dari Kepolisian Resort Wonosobo, serta bantuan beberapa BKO dari POLDA sejumlah 24 personil yang berasal dari petugas unsur gabungan dan BRIMOB. Rencana pengamanan sendiri dilakukan sampai rekapituasi di KPU, yang direncanakan dilaksanakan pada tanggal 5 Juli. Petugas pengamanan yang ditempatkan akan mengawal mulai dari pengamanan kotak suara yang ada di TPS sampai diantar ke PPS dan juga PPK untuk rekapitulasi. Termasuk pengamanan di KPU saat penghitungan suara, sehingga proses rekapitulasi suara akhir di KPU bisa berjalan lancar. Kapolres berharap, masyarakat bisa menyalurkan aspirasinya secara aman dan tidak ada intimadi dari pihak-pihak luar, serta tidak ada kampanye hitam. Yang pada ujungnya masyarakat bisa memilih sesuai hati nurani mereka. Dan ditegaskan Kapolres, siapapun nantinya pemimpin yang akan terpilih, harus didukung sepenuhnya oleh seluruh masyarakat. Sedangkan Ketua DPRD, Afif Nurhidayat, meminta kepada petugas di TPS agar cermat dalam melakukan proses pemungutan dan penghitungan suara, agar tidak muncul persoalan kedepannya. Bagi pemilih yang berusia lanjut atau sedang sakit serta difabel, petugas diminta pro aktif, namun tetap mengindahkan aturan hukum serta selalu berkoordinasi dengan KPU maupun Panwas, sehingga proses pemilihan bisa berjalan sesuai koridor hukum yang ada. Dari hasil pantauan di beberapa TPS sendiri, di TPS 09 Kalikajar dari 327 Daftar Pemilih Tetap (DPT) tingkat kehadiran pemilih sekitar 70 persen. Di TPS 06 Sedayu Sapuran dari 293 DPT tingkat kehadiran pemilih sekitar 80 persen. Di TPS 03 Kelurahan Kepil dari 523 DPT tingkat kehadiran pemilih sekitar 65 persen. DanĀ di TPS 03 Desa Kalikuning Kalibawang dari 340 DPT tingkat kehadiran pemilih sekitar 71 persen. Menurut petugas di tiap TPS tersebut, tidak terpenuhinya 100 persen prosentase kehadiran pemilih, dikarenakan kendala banyaknya masyarakat yang merantau, yang berada di luar Provinsi Jawa Tengah, seperti di Lampung dan Kalimantan. Sementara itu, di TPS 06 Sedayu Sapuran, ada pemandangan yang cukup menarik. Di TPS ini, untuk menarik perhatian masyarakat agar segara datang melakukan pencoblosan di TPS, pihak Panitia Pemungutan Suara (PPS) memberikan doorprize kepada pemilih yang hadir. Diantaranya doorprize pijet, sampai pulsa. Menurut salah satu petugas, doorprize diberikan dengan memakai undian, yang mana nomer undian diambil setelah pemilih selesai melakukan pencoblosan dengan mencelupkan jarinya di tinta. Selanjutnya pemilih bisa mencocokkan nomor undian yang didapat, dengan daftar hadiah yang sudah terpampang di papan pengumuman, yang sudah disiapkan panitia. Senada di TPS 03 Rejosari seluruh petugas PPS menggunakan pakaian adat jawa untuk menarik perhatian warga masyarakat.
-
Tags