Gerakan Masyarakat Pemasangan Patok Batas Bidang Tanah

Sekretariat Daerah Kabupaten Wonosobo 10 kali dilihat

Warta Daerah,
Lebih Dari 42 Ribu Patok Batas Tanah Disiapkan Untuk Pecahkan Rekor MURI 

WONOSOBO_Program Prioritas Nasional Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) telah dijalankan pemerintah sejak enam tahun lalu tepatnya dimulai tahun 2017, diharapkan seluruh bidang tanah di Indonesia dapat terdaftar melalui program ini, dan ditargetkan tuntas pada tahun 2025 nanti. 

Hari ini Jumat (3/2/2023) Kementrian ATR/BPN melaksanakan Gerakan Pemasangan Tanda Batas (GEMAPATAS) secara Nasional yang dipusatkan di Kabupaten Cilacap, yang diikuti oleh semua jajaran BPN melalui During. Gerakan pemasangan tersebut ditargetkan mencapai jumlah tanda batas tanah sebanyak 1 juta buah dalam satu hari ini, dan rencananya capaian ini akan dicatat oleh MURI. 

Kantor Pertanahan Wonosobo sendiri selain mengikuti During, juga melaksanakan GEMAPATAS serentak se-Kabupaten Wonosobo. Dengan menyiapkan lebih dari 42 ribu patok tanda batas tanah. Sementara Desa Blederan Kecamatan Mojotengah diambil sebagai sample lokasi kegiatan tersebut. 

"Hari ini kita laksanakan GEMAPATAS secara serentak Nasional yang dipusatkan di Cilacap, dipimpin langsung oleh Pak  Menteri ATR/BPN. Untuk Wonosobo dipusatkan di Desa Blederan Kecamatan Mojotengah. Secara Nasional tanda batas tanah ditargetkan sebanyak 1 juta patok, sementara untuk Wonosobo ditargetkan hanya 21 ribu saja, tapi Alhamdulillah masyarakat menyiapkan lebih dari 42 ribu patok batas tanah, dan ini akan dicatat oleh museum rekor MURI, dimana pemasangan patok dibatasi hanya untuk hari ini sampai jam 18.00 WIB. Maka kami himbau kepada masyarakat yang sudah siap, untuk segera dipasang sebelum jam 6 sore dan difoto geo taging untuk kepentingan rekor MURI," demikian disampaikan Kepala BPN Wonosobo, Siyamto. 

Siyamto mengungkapkan, tujuan utama dari GEMAPATAS adalah memberikan edukasi kepada masyarakat tentang kewajiban memasang dan memelihara tanda batas tanah. Dengan masyarakat memasang dan memelihara tanda batas bidang tanah masing-masing diharapkan dapat mengurangi sengketa batas. Selain itu juga untuk memudahkan identifikasi bidang tanah. 

 

 

"Ini sebagai sebuah bagian edukasi kepada masyarakat pemilik tanah, dimana masyarakat yang sudah memiliki sertipikat punya dua kwajiban, yakni wajib memasang patok batas dan memeliharanya, jadi kwajiban ada pada pemilik tanah. Setelah pemasangan patok  diharapkan dapat mengurangi sengketa batas. Selain itu juga untuk memudahkan identifikasi bidang tanah," ungkap Siyamto. 

Siyamto menambahkan, berdasarkan data pada Kantor Pertanahan Kabupaten Wonosobo, dari jumlah bidang keseluruhan menurut DHKP sebanyak 730.590 baru dapat disertipikatkan sejumlah 386.350 (53%) sehingga masih tersisa sebanyak 344.240 bidang (47%). Namun jumlah bidang tanah akan terus berkembang karena terjadi fragmentasi secara alami. 

Sedangkan PTSL Tahun Anggaran 2023 mendapatkan kuota sebesar 85.000 bidang tanah yang didata, dan dari 85.000 akan diterbitkan sertipikat sejumlah 64.000 (75%), sisanya sejumlah 21.000 akan diselesaikan pada program berikutnya selama bidang tanahnya tidak dalam sengketa dan tidak ada masalah lain 

"Untuk kegiatan PTSL tahun 2023 jumlah desa yang kita tetapkan sebagai penlok ini sebanyak 24 Desa yang tersebar di 10 Kecamatan se-Kabupaten Wonosobo", terangnya. 

Sementara pada kesempatan itu, Wakil Bupati Wonosobo Muhammad Albar menyampaikan apresiasi atas dilaksanakanya kegiatan ini. " Kamai atas nama Pemerintah dan masyarakat Kabupaten Wonosobo menyampaikan apresiasi kepada Kementrian ATR/BPN yang menggagas pemasangan sejuta patok batas tanah ini, saya kira tidak hanya sebatas penghargaan MURI saja, namun ini lebih kepada apa yang dibutuhkan masyarakat dalam rangka menata dan mengolah tanah menjadi lebih baik agar tidak terjadi konflik dikalangan masyarakat, karena persoalan tanah sangatlah sensitif sehingga sekali lagi kami menyampaikan terimakasih, diharapkan program ini bisa menentramkan masyarakat. Jadi dengan pemasangan patok batas ini masyarakat tidak akan khawatir tanahnya akan bergeser. Kami akan dukung sepenuhnya progaram bagi masyarakat ini", tegas Gus Albar. 

Sumber : (Prokompim.wsb.Apr)


    Tag